Tahapan Pembangunan Sistem e-Business

NIM : 19200800

1.Visi dan Prospek Membangun e-Business

Membangun sistem e-Business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis yang kemudian dihubungkan ke internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam membangun sistem e-Business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Karena itu, harus dipahami bahwa membangun sistem e-Business lebih dari sekedar itu.

Adapun visi yang harus dimiliki oleh organisasi yang akan membangun sistem e-Business adalah sebagai berikut:

·   Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung dengan konsumen.

·    Pembangunan jaringan komunitas.

·    Perluasan pasar.

·    Masuk era persaingan global.

 

2. Manajemen Teknologi E-Business

Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e-Business diperlukan suatu manajamen sistem informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses pembangunan dan pengembangan e-Business, manajemen teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting di antara manajemen komponen system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi penting dalam menjalankan proses Sistem Informasi e-Business. Teknologi informasi ini dapat disebut sebagai supply on demand of system information dalam e-Business.

Manajemen teknologi dalam proses e-Business ini pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu:

1).Perspektif Teknis Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam e-Business dibagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.

A.Fungsi Penciptaan Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek berikut:  

1)    Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam aktifitas sehari-hari yang dipandang perlu untuk direkam. Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry.

2)  Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen, staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

3)    Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.

4)  Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang terakhir dalam proses penciptaan. 

B.Fungsi Penyebaran Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi E-Business dapat meliputi kegiatan manajemen yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:

1)   Gathering. Teknologi informasi dikelola untuk mampu mengumpulkan entiti-entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari entiti-entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media (multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image), gambar bergerak (video), dan lain-lain.

2)   Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di kemudian hari, teknologi informasi dimanage memilik mekanisme baku dalam mengorganisasikan penyimpanan entiti- entiti tersebut di dalam media penyimpan. konsep-konsep struktur data, database dan sistem berkas 18 merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan sehubungan dengan kebutuhan ini.

3)  Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entitientiti tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan.

4)  Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.

5)   Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke pihak-pihak yang membutuhkannya.

 

2).Perspektif Manajerial Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi.

1)   Minimize Risks. Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.

2)   Reduce Costs. Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

3)  Create New Realities. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-Business semacam e-Commerce, e-Procurement, e-Customers, e-Loyalty, dan lain-lain pada dasarnya meruapakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

 

3. Pemodelan Sistem

Membangun sebuah sistem yang besar dan kompleks Sistem Informasi e-Business, tim pembuat sistem perlu merancang model sistemnya terlebih. Pemodelan tersebut menggambarkan aliran data dan aliran distribusi yang akan diproses menjadi informasi. Dengan demikian, arus data informasi dapat terlihat secara jelas. Penggambaran pemodelan dapat menggunakan flowchart sistem atau diagram alir data diagram. Pada sebuah sistem yang komplek secara sistematis dan terintegrasi, maka dibutuhkan metodemetode pembangunan sistem seperti daur hidup, prototype dan spiral. Dari ketiga macam metode tersebut, metode daur hidup cocok untuk pembangunan sistem e-Business, karena memiliki beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang rapi. Metode daur hidup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, analisis, penerapan, evaluasi, penggunaan dan pemeliharaan. Pada setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan disepakati.

 

4.Metode Daur Hidup untuk Membangun Sistem Informasi e-Business

Metode daur hidup cocok untuk pembangunan sistem e-Business, karena memiliki beberapa beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang rapi. Metode daur hidup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu:

·         Tahap perencanaan

·         Analisis

·         Perancangan

·         Penerapan

·         Evaluasi

·         Penggunaan

·         Pemeliharaan.

Pada setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.


5. Model Bisnis

Sistem dalam E-Business sangat bergantung dan dipengaruhi dengan kebutuhan dan Model Bisnis yang akan dilakukan. Artinya kebutuhan sistem akan berbeda antara satu model bisnis dengan model bisnis lainnya. Adapun penggunaan teknologi dalam e-Bussiness bertujuan untuk:

    • Redefine business, memaksimalkan nilai pelanggan dan memungkinkan mengembangkan bisnis dengan cara yang baru. 
    • Mengubah sudut pandang kompetitif dan saluran distribusi. 
    • Memperluas jangkauan pasar. 
    • Meningkatkan kecepatan bisnis, menyederhanakan interaksi, meningkatkan harapan pelanggan

Comments